Latest News

Laboratorium Psikologi Sosial di Desa Colo

By Psikologi Universitas Muria Kudus - Jumat, 05 November 2010

Colo, Kudus – Untuk menunjang pelaksanaan tugas mahasiswa dan dosen dalam bentuk proses belajar, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat Fakultas Psikologi Universitas Muria Kudus merintis pendirian Laboratorium Sosial yang nantinya bisa dimanfaatkan masyarakat Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus. Penandatanganan kerjasama dengan Pemerintahan Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus yang diwakili oleh Kepala Desa, Bapak Khoirul Falah dan Dekan fakultas Psikologi, berlangsung pada hari Senin, 20 september 2010.

Laboratorium Sosial Psikologi Universitas Muria Kudus

Perintisan kerjasama berlangsung hampir dua tahun, diawali aktivitas penelitian dosen di Desa Colo, baik dari dana dosen muda Dikti atau dana internal Lembaga Penelitian UMK serta aktivitas LKMM BEM Fakultas Psikologi.

Pasca penandatanganan kerjasama, di Balai Desa Colo (20/09), laboratorium sosial telah memulai peranannya. “Salah satu aktivitas kerjasama yang telah dilakukan, berupa pelatihan penggunaan alat Global Positioning System (GPS) bagi masyarakat Desa Colo, pelatihan berlangsung dua hari dengan rincian satu hari teori dan satu hari ke lapangan, aktivitas selanjutnya rencananya adalah pendirian perpustakaan desa dan diskusi rutin mengenai budaya lokal yang ada di Desa Colo seperti: sedekah bumi, kupatan dan pendidikan lingkungan untuk anak SD/MI serta pendidikan kesehatan reproduksi untuk siswa MTs. Dijadwalkan pula penelitian bersama dengan Paguyuban Masyarakat Pelindung Hutan Colo untuk mengidentifikasi sumber mata air di Hutan Muria”, Ungkap Sekretaris Fakultas Psikologi UMK, Widjanarko.

Pelatihan penggunaan alat GPS dilakukan sebagai aktivitas pertama laboratorium sosial, guna menggali potensi Desa Colo yang diikuti 20 peserta dari Paguyuban Masyarakat Pelindung Hutan (PMPH), Karang Taruna Desa Colo, serta Kajian Psikologi Terapan UMK. Sebagai pemateri dalam pelatihan tersebut, Sholekan, Dosen Fakultas Teknik UMK dan Johan Susilo, aktivis Forum LSM Lingkungan Semarang. “Setelah mengikuti acara ini, saya ingin membuat titik-titik potensi yang ada pada daerah saya dengan menggunakan GPS, misalnya sumber mata air atau lokasi-lokasi penghijauan ”, Kata Pak Kades Desa Colo, yang mengikuti pelatihan dengan semangat. Selain itu dengan GPS, ingin membuat peta potensi sosial dan ekonomi di wilayah di Desa Colo.

Follow our blog on Twitter, become a fan on Facebook. Stay updated via RSS

counter free hit unique web