Latest News

Anak Sulit Diajak Komunikasi

By Psikologi Universitas Muria Kudus - Senin, 01 Juli 2013

Anak Sulit Diajak Komunikasi

Tanya:
Saya seorang ibu dari dua orang anak. Anak pertama saya usia 5 tahun sudah sekolah di TK. Sedangkan anak kedua saya usia 3 tahun dan sudah masuk playgroup. Anak saya yang kedua agak berbeda dengan kakaknya. Anak kedua saya sulit sekali jika diminta untuk melihat apalagi menatap mata saya ketika mengajak berkomunikasi. Untuk kemampuan bicara cenderung terlambat karena sampai usia 3 tahun bicaranya belum jelas. Selain itu anak saya susah sekali jika disuruh duduk diam dan mendengarkan untukjangka waktu lama. Yang ingin saya tanyakan apakah anak saya mengalami autis? Apa yang menyebabkan anak autis dan bagaimana penanganannya? Thanks.....
Ibu W di Kudus

Jawab:
Ibu W yang baik. Autisme adalah gangguan perkembangan yang sangat kompleks pada anak, yang gejalanya sudah timbul sebelum anak itu mencapai usia tiga tahun. Penyebab autisme adalah gangguan neurobiologis atau kumpulan sindrom yang mengganggu saraf dan mempengaruhi fungsi otak sedemikian rupa sehingga anak tidak mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan dunia luar secara efektif. Anak autis memiliki gambaran unik dan karakter yang berbeda dari anak lainnya. Berikut ini karakter dari anak autis:

  • Sikap anak autis yang cenderung tidak mempedulikan lingkungan dan orang-orang di sekitarnya. Seolah menolak berkomunikasi dan berinteraksi serta seakan hidup dalam dunianya sendiri.
  • Anak autistik juga mengalami kesulitan dalam memahami bahasa dan berkomunikasi secara verbal.
  • Memiliki respon stimulasi diri tinggi. Anak menghabiskkan sebagian besar waktunya untuk merangsang dirinya sendiri, misalnya berputar-putar, mengepak-ngepakan tangan seperti sayap, berjalan berjinjit dan lain sebagainya.
  • Sebagian anak autis berperilaku hiperaktif dan agresif atau menyakiti diri, tapi ada pula yang pasif. Mereka cenderung sangat sulit mengendalikan emosinya dan sering tempertantrum (menangis dan mengamuk). Kadang-kadang mereka menangis, tertawa atau marah-marah tanpa sebab yang jelas.

Selain berbeda dalam jenis gejalanya, intensitas gejala autisme juga berbeda-beda, dari sangat ringan sampai sangat berat. Oleh karena banyaknya perbedaan-perbedaan tersebut di antara masing-masing individu, maka saat ini gangguan perkembangan ini lebih sering dikenal sebagai Autistic Spectrum Disorder atau Gangguan Spektrum Autistik (GSA). Untuk memperoleh diagnosis yang tepat maka ibu perlu memeriksakan anak pada beberapa tim dokter ahli, seperti ahli neurologi, ahli psikologi anak, ahli penyakit anak, ahli terapi bahasa, ahli pengajar dan ahli profesional lainnya di bidang autisme.

Gangguan di otak tidak dapat disembuhkan tetapi dapat ditanggulangi dengan terapi dini, terpadu dan intensif. Jika anak mengalami gejala autisme, maka segeralah ditanggulangi. Gejala ini dapat dikurangi dan dihilangkan, sehingga anak bisa bergaul secara normal, tumbuh sehat dan berkarya. Hal ini dikarenakan adanya penanganan dini dari pihak orang tua dan keluarga, sehingga sel-sel otak baru terangsang untuk tumbuh dan meng-gantikan sel-sel otak yang telah rusak sebelumnya.

Autisme dapat terjadi pada siapa saja, tanpa membedakan warna kulit, status sosial ekonomi maupun pendidikan seseorang. Anak autis bukan bencana atau aib bagi keluarga. Mereka adalah anak-anak yang memerlukan kasih sayang, pembinaan dan pendidikan seperti halnya anak normal agar kelak mereka bisa hidup mandiri. Tidak semua anak autis memiliki IQ yang rendah. Sebagian dari mereka dapat mencapai pendidikan di perguruan tinggi. Bahkan ada pula yang memiliki kemampuan luar biasa di bidang tertentu (musik, matematika, menggambar).

Dijawab oleh :
Latifah Nur Ahyani, S.Psi. MA

Follow our blog on Twitter, become a fan on Facebook. Stay updated via RSS

counter free hit unique web